
Caow Eng Bio adalah tempat ibadah umat Buddha Tionghoa yang terletak di Tanjung Benoa, Bali. Orang Tionghoa Bali maupun masyarakat Bali pada umumnya, kebanyakan mengenalnya sebagai Konco Tuban. Kelenteng tertua di Bali yang telah berdiri sejak tahun 1548 ini, pada Rabu, 11 Oktober 2023 melayani pemberkatan perkawinan Buddhis. Adapun pasangan mempelai bernama Vandi dan Ni Nyoman Maliny Primayanti, yang pada awalnya berbeda agama. Oleh karena itu, sekaligus dilaksanakan upacara Visudhi Tisarana.
Upacara sakral tersebut disaksikan oleh Dewan Pertimbangan Kelenteng Caow Eng Bio, Nyoman Suarsana Hardika; Ketua Pengurus Kelenteng, I Made Juanda Aditya; para bio kong/pemangku; keluarga kedua mempelai; serta para tamu undangan.
Pindah Agama Sebelum Pemberkatan
Ketua Dewan Pertimbangan, Nyoman Suarsana Hardika, menjelaskan bahwa prosesi Visuddhi Tisarana diperlukan karena pasangan ini berasal dari keyakinan berbeda: mempelai pria beragama Buddha, sementara mempelai wanita beragama Hindu. Dengan prosesi tersebut, keduanya kemudian dapat melaksanakan akad nikah dalam satu agama yang sama.
Ia menegaskan bahwa Caow Eng Bio adalah kelenteng milik umat, sehingga siapa pun—termasuk yang tinggal di luar Bali—dipersilakan mengadakan pernikahan di sana. Pengurus juga menganjurkan prosesi sederhana sesuai ritual Buddhis, seperti sembahyang dengan teh, manisan, kertas emas, dan lilin.
Tanpa Biaya, Murni Pelayanan Umat
Ketua Pengurus Kelenteng, I Made Juanda Aditya, menambahkan bahwa Visuddhi Tisarana memang wajib dilakukan bagi calon pengantin yang berasal dari agama lain sebelum menikah secara Buddha. Ia menegaskan bahwa kelenteng tidak pernah mematok biaya; segala persembahan yang diberikan secara sukarela tetap diterima dan dilayani dengan sepenuh hati.
Mangku Nyoman Sanjaya, selaku bio kong, merinci rangkaian prosesi:
-
Penyambutan keluarga dan konfirmasi restu dari kedua pihak.
-
Persembahyangan di gerbang masuk kelenteng untuk memohon kelancaran dan restu leluhur.
-
Persembahyangan utama di ruang inti dan altar dalam untuk memohon kehadiran serta berkah para dewa-dewi.
-
Persembahyangan di depan Buddha oleh kedua mempelai dan orang tua.
-
Pelaksanaan Visuddhi Tisarana bagi mempelai perempuan.
-
Akad nikah Buddhis dan penandatanganan dokumen pernikahan.
Kedua mempelai menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas pengalaman bersejarah dapat menikah di kelenteng berusia hampir lima abad ini.
Sekilas tentang Caow Eng Bio
Kelenteng Caow Eng Bio dibangun pada tahun 1548 dan merupakan kelenteng tertua di Bali serta peringkat kelima tertua di Indonesia. Tuan rumah kelenteng ini adalah Dewi Lautan Shui Wei Shen Niang. Dewi pelindung laut dari Hainan, tepatnya Desa Dong Chiao, Kabupaten Wenchang.@esa










